Tuesday, March 23, 2010

How meaningfull life are...

(...segores catatan akan kehidupan.....)

"Ada saatnya datang suka, ada saatnya datang duka. Nimatilah semuanya dengan kesabaran, karena dibalik semuanya pasti ada hikmah yang berharga." (january 3 at 12:43am)

"Ketika logika telah dikalahkan dengan harta dan kuasa. Halal dan haram menjadi suatu hal yang tak lagi menjadi batasan. Bahkan kemanusiawian yang selama ini menjadi ciri khas manusia pun bisa digadaikan demi tumpukan harta dan kursi kekuasaan." (january 4 at 11:57am)

"Jika kamu diberi dua pilihan akan hidup: kembali ke masa lalu untuk merubah semua celah di masa lalu atau melirik masa depan dan membuat jalan ke sana,manakah yang akan kamu pilih? Sedangkan hidup tak pernah berbalik ke belakang, terus melangkah." (january 5 at 3:44pm)

"Salah kaprah yang sering menjadi sandungan buat hampir semua orang adalah merasa tidak mampu mengerjakan sesuatu hal yg sulit menurutnya." (january 9 at 2:45am)

"Kemenangan terbesar adalah saat kita mampu menguasai hati dan fikiran kita sendiri." (january 9 at 10:01am)

"Kebahagiaan yg terindah adalah kebahagiaan yg timbul karena orang yg kita sayangi merasakannya terlebih dahulu. Dan kebahagiaan itu akan bertahan lebih lama dibanding jika semuanya hanya demi kebahagiaan diri sendiri." (january 10 at 1:07am)

"Adalah wajar jika manusia merasakan kehilangan dan kepahitan dalam hidup.. Namun yang menjadi tidak wajar adalah jika kita berlarut-larut dalam semuanya itu, seakan esok tak pernah lagi ada." (january 13 at 10:57am)

"Keingintahuan akan membawa kita menjelajahi dunia ilmu yang tiada batasnya." (january 14 at 9:12pm)

"Semut diseberang jalan akan selalu tampak lebih jelas daripada gajah di depan mata. Itulah pencerminan kita dan keegoisan kita." (january 19 at 12:10am)

"Ketika pikiran bekerja maksimal, maka terbentanglah imaginasi dan kreasi tanpa batas. Ketika hati (perasaan) yang bekerja penuh, maka pengontrolan hasrat dan penguasaan ego akan membawa kita menuju kedamaian. Dan jika hati dan pikiran bekerja sejalan, maka dunia akan seperti disatukan dalam satu genggaman." (january 24 at 1:55am)

"Pandanglah hidup lurus ke depan, jangan melulu melihat ke belakang. Jangan sia-siakan waktumu hanya untuk memelihara rasa sakit dan kecewamu." (inspired from the cinema) (january 24 at 2:18pm)

"Sebuah lakon drama yang bernama kehidupan. Banyak konflik, tragedi, ironi, drama, canda, tangis, tawa, asmara, dan lainnya. Terkadang kita ingin menyingkirkan babak yang tidak kita sukai, dan hanya melulu menjalani babak yang indah dan menyenangkan. Namun, bukankah hidup akan menjadi terasa hambar jika tidak ada konflik? Bukankah kita tak dapat belajar untuk bangun jika kita tidak pernah jatuh?" (january 26 at 9:09am)

"Segala sesuatu yg berlebihan hanya akan menghasilkan kesia-siaan. Lakukan dg cara yg sederhana tapi penuh makna." (january 28 at 12:41pm)

"Perasaan ikhlas tak perlu harus ditunjukkan, karena akan berakhir pamrih jika salah menafsirkannya." (january 29 at 5:09pm)

"Nilai penghargaan atas diri kita adalah sebanding dg cara kita menghargai orang lain. Maka hargailah orang lain seperti menghargai diri sendiri, dan kamu akan tahu seberapa besar nilai penghargaan orang atas dirimu." (february 3 at 3:20pm)

"Jadilah yg terbaik bagi diri sendiri, orang tua, dan orang-orang yg ada di sekelilingmu, maka insya allah kamu akan mendapatkan apa yg terbaik juga bagimu." (february 3 at 7:04pm)

"Keadaan memang akan selalu sulit, tapi bukan berarti kita akan menyerah pada keadaan." (february 5 at 8:12pm)

"Bersandar pada ketiadaan, menjejak pada kehampaan. Tetapi tetap berpegang teguh pada keyakinan." (february 8 at 4:27pm)

"Pesan dari hati buat pikiran : mengalah belum tentu kalah, diam bukan berarti tak mau bicara, mundur satu langkah bukan berarti menyerah, dan menunggu sebuah janji bukanlah hal yang sia-sia." (february 9 at 11:47pm)

"Sesakit dan sepedih apapun sesuatu yang pernah kita alami, jangan pernah kita berfikir untuk membalasnya kepada orang lain, meskipun dia adalah sumber rasa sakit itu berasal." (february 11 at 1:01am)

"Hidup adalah ujian. Terkadang orang menganggap bahwa ujian hidup datang saat kita diuji dengan kesusahan dan kesulitan. Padahal justru mereka sering gagal saat diuji dengan kesenangan dan kesuksesan. Karena justru ujian terberat adalah saat kita diberi kemudahan, mampukah kita bersyukur dengan segala kemudahan itu, namun tetap menjejakkan kaki di tanah. (february 12 at 4:15am)

Tidaklah mungkin kita membuat seluruh hidup kita selalu bergelimang dengan kebahagiaan dan kesuksesan. Tapi secuil apapun kebahagiaan yg kita peroleh, syukurilah itu apa adanya, dan berbagilah dengan sesama." (february 12 at 10:51pm)

"Bukan hanya sekedar pilihan, tapi sebentuk tanggung jawab atas pilihan itu." (february 14 at 4:46pm)

"Diam bukan berarti tak mampu mengaum." (february 16 at 12:39am)

"There are a lot of chances if you want to find and catch it." (february 24 at 10:40pm)

"Ketika kesederhanaan dan kejujuran mengalahkan keangkuhan dan kekuasaan.. Dunia akan bertekuk lutut kepadanya." (february 25 at 10:49am)

"Revive my soul into my new life. Release some unattached behavior that just made us slower before... Try to understand about what must i do, not only thinking about what can i get." (march 1 at 5:39pm)

"Sesuatu yang tampak indah dan menyenangkan itu belum tentu baik. Bahkan terkadang sesuatu yg baik menurut kita itu belum tentu benar menurut orang lain, apalagi menurut Allah SWT." (march 1 at 1:06pm)

"Dan berfikir akan ketidakberdayaan kita hanya akan menambah peluang kita untuk kalah." (march 2 at 2:06am)

“Ketika kita mencoba mengerti perasaan seseorang dengan menggunakan perspektif diri kita sendiri, maka kita hanya akan menemukan diri kita sendiri dalam diri orang tersebut, bukan perasaannya. Untuk bisa memahami sesorang, berusahalah menjadi dirinya, dan berfikirlah seolah-olah kamu adalah pecahan dari pikirannya.” (march 2 at 9:06am)

Makna dari ketidaktahuan

Seringkali kita berkata "tidak tahu" ketika kita dihadapkan pada sesuatu yang 'mungkin' sebenarnya kita kurang mengerti, atau yang lebih parah lagi kalau kita enggan untuk memberikan apa yang sebenarnya kita ketahui. Kata ini juga sering digunakan manakala kita ingin menyelesaikan sebuah pembicaraan, diskusi, maupun cercaan pertanyaan yang mengarah kepada kita, berharap semuanya akan selesai dengan 'ketidaktahuan' kita.

Namun, sebenarnya apakah kita sendiri mengerti hakikat sebenarnya dari 'ketidaktahuan' itu sendiri? Jika kita mengerti semuanya itu, niscaya kita akan berfikir dua kali untuk mudah menguucapkan kata itu dai mulut kita.

Tidak tahu, kurang paham, tidak mengerti, dan beberapa istilah sejenisnya, adalah sebentuk ungkapan akan 'kekurangan' kita akan suatu kondisi yang sedang mengarah pada kita saat itu. Dengan kata lain, ketidaktahuan adalah sebentuk ruang kosong dalam memori kita akan suatu hal, yang mana ruang itu akan tetap menjadi kosong atau akan kita isi, tergantung dari kita sendiri, apakah akan mengisinya atau tidak. Dalam dunia ilmu, ketidaktahuan akan menjadi sumber 'kegelisahan' kita akan suatu permasalahan, dimana kita akan 'kembali' diberi pilihan, akan mencari pemecahannya, ataukah hanya pasrah dengan kata 'tidak tahu' itu sendiri dan membiarkan orang lain yang mencari jawabannya.

Sejatinya, sebuah ketidaktahuan akan merangsang syaraf otak kita untuk berusaha lebih keras dalam 'mengisi memori kosong' yang ada, mencari tahu apa yang sebenarnya sehingga kata 'tidak tahu'itu akan hilang. Ketidaktahuan akan merangsang adrenalin kita, sehingga kita akan menjadi terlecut dan termotivasi dalam mencari jawaban aka ketidaktahuan kita itu. Sehingga, sejatinya ketidaktahuan kita adalah sebuah pelecut semangat kita untuk menjadi lebih baik, menjadikan kita selangkah lebih maju dikemudian hari, dan dengan tegas akan menjawab dengan lantang saat pertanyaan itu dilontarkan kembali.

Dengan kata lain, ketidaktahuan bukanlah sebuah 'penutup' permasalahan ataupun akhir dari sebuah pertanyaan. Lebih dari pada itu, ketidaktahuan adalah sebuah gerbang awal dari segala ilmu yang belum terekam dalam memori kita, dan akan melecutkan seluruh syaraf otak dan adrenalin kita untuk mencari yang sebenarnya. Saat kita cepat menyerah dan langsung menjawab 'tidak tahu', sesungguhnya kita telah membunuh semangat kita sendiri, menyusutkan syaraf otak kita sendiri, dan akhirnya akan melemahkan kinerja otak tersebut. Maka dari itu, pergunakanlah 'ketidaktahuan' kita sebagai sebuah pintu masuk ke dalam dunia yang lebih dalam lagi, dan tentu saja dunia yang lebih baik lagi, dan kita akan menjadi manusia yang lebih 'tahu' dari sebelumnya...